• Resume PPT Mata Kuliah Jaringan Komputer Minggu ke -2




    Protokol

    Protokol jaringan adalah aturan-aturan atau tatacara yang digunakan dalam melaksanakan pertukaran data dalam sebuah jaringan. Protokol mengurusi segala hal dalam komunikasi data, mulai dari kemungkinan perbedaan format data yang dipertukarkan, bahasa hingga ke masalah koneksi listrik dalam jaringan.

    Selanjutnya dalam suatu jaringan komputer terjadi sebuah proses komunikasi antar entiti atau perangkat yang berlainan sistemnya. Entiti atau perangkat ini adalah segala sesuatu yang mampu menerima dan mengirim.

    Untuk berkomunikasi mengirim dan menerima antaradu entiti dibutuhkan saling pengertian di antara kedua belah pihak. Pengertian inilah yang dikatakan sebagai protokol.

    Protokol juga dapat mendefinisikan apa yang dikomunikasikan bagaimana dan kapan terjadinya komunikasi.

    Dalam protokol terdapat elemen-elemen penting protokol, yaitu syntax, semantics dan timing.

      • ·         Syntax : mengacu pada struktur atau format data dalam bentuk kode yang mana dalam urutan tampilannya memiliki makna tersendiri.

    Contoh sebuah protokol sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit pertama adalah alamat pengirim, delapan bit kedua adalah alamat penerima dan bit stream sisanya merupakan informasinya sendiri.

      • ·      Semantics : mengacu pada maksud setiap section bit. Dengan kata lain adalah bagaimana bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan. Semantics berkaitan dengan control information dan error handling.
      • ·      Timing : mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data harus dikirim dan seberapa cepat data tersebut dikirim.

    Contoh jika pengirim memproduksi data sebesar 100 Mbps namun penerima hanya mampu mengolah data pada kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data akan menjadi overload pada sisi penerima dan akibatnya banyak data yang akan hilang atau musnah.

    Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar dengan kehandalan yang tinggi.

    Contohnya nih, ada dua perusahaan, yaitu perusahaan A dan perusahaan B. Masing-masing perusahaan ini ingin melakukan pertukaran data akan tetapi mempunyai syle sendiri-sendiri dalam tata cara berkomunikasi mengirim dan menerima data. Akhirnya kedua perusahaan ini sangat susah untuk saling bertukar data karena memiliki style-stylenya sendiri. Maka dari itu butuhlah protokol agar perusahaan A dan perusahaan B mempunyai standar agar dapat bertukar data dengan lebih efektif, efisien dan teratur.

    Atau contoh yang paling simpel adalah pada saat kita mengirim email. Pada saat pengiriman email berarti kita mengirim data ke komputer kita ke komputer atau perangkat lain dengan jaringan yang sama maupun berbeda. Nah pada saat kita mengirim email, berarti kita mengirim data. Jadinya pada proses pengiriman tersebut, email harus melalui beberapa protokol agar email bisa keluar dan diterima komputer lain.

     

    Arsitektur Jaringan

    Arsitektur jaringan merupakan sebuah himpunan layer (lapisan) dan protokol, dimana layer bertujuan memberi layanan ke layer yang ada diatasnya. Arsitektur jaringan juga dapat diartikan sebagai rancangan arus komunikasi media elektronik.

    Lebih mudahnya arsitektur jaringan adalah aturan-aturan atau standarisasi dari berbagai macam protokol dan format pesan.

    Pembagian dasar arsitektur jaringan diantaranya adalah LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network) dan WAN (Wide Area Network).

    Arsitektur Protokol

    Arsitektur protokol merupakan pembagian tugas komunikasi yang dipecah menjadi modul.

    Contohnya pada saat transfer file bisa menggunakan tiga modul :

    ·      Aplikasi transfer file (File transfer application)

    ·      Modul layanan komunikasi (Communication service module)

    ·      Modul akses jaringan (Network access module)

    Gambar 1.1 Simplified File Transfer Architecture

    Contoh lain, sistem transfer file yang memiliki modul-modul yang mentransmisikan password, file command dan records. Modul-modul tersebut disusun dalam rangkaian terstruktur. Struktur tersebut disebut sebagai arsitektur protokol. Dengan kata lain, sebuah arsitektur protokol adalah urutan dari hardware dan software yang mendukung pertukaran data diantara sistem dan mendukung aplikasi distribusi.

    Gambar 1.2 Arsitektur Protokol Sederhana

    Pada gambar di atas terdapat 3 layer, yaitu network access layer, transport later dan application layer.

    ·      Network access layer berfungsi : Pertukaran data antara komputer dan jaringan, komputer pengirim memberikan alamat tujuan, dapat meminta tingkat layanan dan bergantung pada jenis jaringan yang digunakan (LAN, packet switched, dll.).

    ·      Transport layer : Pertukaran data yang andal, independen jaringan yang digunakan dan independen aplikasi.

    ·      Application Layer : Dukungan untuk berbagai aplikasi pengguna. Contohnya email sebagai transfer file.

    Berikut gambar sebuah arsitektur protokol dan jaringan:

    Gambar 1.3 Arsitektur Protokol dan Jaringan

    OSI (Open Systems Interconnection) Layer

    Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain.

    Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer .

    Model ini disebut ISO OSI (Open System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya. Untuk ringkas-nya, kita akan menyebut model tersebut sebagai model OSI saja.

    Gambar 1.4 OSI Layers dan Lapisan Atas dan Lapisan Bawah Pada Model OSI

    Berikut penjelasan lapisan-lapisan model OSI :

    ·      Physical Layer : Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit

    ·      Data Link Layer : Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte).

    ·      Network Layer : Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.

    ·      Transport Layer : Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.

    ·      Session Layer : Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.

    ·      Presentation Layer : Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.

    ·      Application Layer : Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya. 

    TCP/IP

     

    Gambar 1.5 TCP/IP Layer

    Arsitektur protokol TCP/IP Dikembangkan oleh Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan AS dan digunakan oleh internet global.

    Penjelasan lapisan-lapisan (layers) sebagai berikut :

    ·      Physical Layer : sebagai interface physical antara perangkat transmisi data (misalnya komputer) dan media atau jaringan transmisi, kemudian bisa juga sebagai karakteristik media transmisi, level sinyal dan kecepatan data.

    ·      Network access layer : sebagai pertukaran data antara sistem akhir dan jaringan, ketentuan alamat tujuan dan sebagai memohon layanan seperti prioritas.

    ·      Interner Layer (IP) : sebagai sistem dapat dipasang ke jaringan yang berbeda, fungsi rute di banyak jaringan dan diimplementasikan disistem akhir dan router.

    ·      Transport Layer (TCP) : sebagai pengiriman data yang andal dan pemesanan pengiriman.

    ·      Application Layer : sebagai dukungan untuk aplikasi pengguna, misalnya http dan SMPT.

    Perbandingan OSI dan TCP/IP :

    Persamaan dari kedua model, OSI dan TCP/IP adalah bahwa keduanya didasarkan pada konsep tumpukan (stack) protokol yang tidak saling tergantung. Demikian juga fungsi dari masing-masing layer yang dimiliki kedua model kurang lebih sama. Pada kedua model, layer yang berada di atas transport layer adalah pengguna-pengguna layanan transport yang berorientasi aplikasi.

    Gambar 1.6 OSI layers dan TCP/IP layers

    Perbedaan antara model OSI dan TCP/IP menjadi tiga konsep sentral yang ada pada model OSI, yaitu :

    ·      Layanan (services) : setiap layer membentuk sejumlah service bagi layer-layer di atasnya.

    ·      Antarmuka (interface) : proses-proses di atasnya atau cara mengaksesnya.

    ·      Protokol : layer dapat digunakan sembarang protokol sesuai yang diinginkannya.

    Dari ketiga konsep tersebut pada model OSI dibedakan dengan jelas sedangkan pada model TCP/IP tidak membedakan dengan jelas. Akibatnya protokol model OSI lebih tersembunyi dengan baik daripada model TCP/IP dan dapat diganti dengan mudah. Kemudahan tersebut merupakan salah satu tujuan memiliki protokol berlayer.

    Model referensi OSI telah dibuat sebelum protokol ditemukan. Akibatnya model ini tidak dibiasakan keserangkaian protokol tertentu dan menjadi sangat umum. Pada saat orang mulai membangun jaringan yang sebenarnya dengan menggunakan model OSI dan protokol-protokol yang sudah ada, didapati bahwa mereka tidak memenuhi spesifikasi layanan yang diperlukan.

    Karena itu kemudian dicangkokkan sublayer konvergensi ke model sehingga layanan bisa diperoleh. Dengan semakin berkembangnya jaringan, maka model OSI malah mengalami kesulitan untuk berkembang.

    UDP (User Datagram Protocol)

    UDP merupakan alternatif untuk TCP. UDP berfungsi juga untuk menambahkan pengalamatan port ke IP, tetapi pada proses pengiriman tidak dijamin karena tidak berurut dan tidak ada perlindungan terhadap duplikasi



    Referensi :

    Sukaridhoto, Sritrusta.2014.”Buku Jaringan Komputer I”. Politeknilk Elektronika Surabaya (PENS). Surabaya

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Arsip Blog